Fase Cinta |
Fase 1 Nafsu
Ini adalah fase awal saat cinta mulai berkembang di hati setiap pasangan. Anda pun mulai menyadari adanya benih-benih cinta yang tumbuh dalam hati Anda dan pasangan. Percaya atau tidak, semua perasaan itu bergantung pada hormon. Testosteron dan estrogen (hormon pria dan wanita) memainkan peran yang dominan dalam menentukan keinginan dari cinta fisik.
Hormon ini diproduksi oleh testis dan indung telur. Mereka membuat Anda mengembangkan perasaan atau nafsu pada orang yang Anda suka. Ketika Anda mulai menyukai seseorang, Anda segera memasuki fase cinta ini.
Banyak orang merasa bahwa nafsu adalah cinta. Namun, sedikit yang mencoba untuk melanjutkan perasaan tersebut ke tahap berikutnya. Itulah mengapa hubungan yang didasarkan pada cinta fisik tidak bertahan lama.
Fase 2 Dilema
Anda mulai tertarik pada seseorang dan mengembangkan benih-benih cinta. Ketertarikan itu pun kemudian mendorong Anda untuk menjadi lebih dekat dengannya. Tak jarang, Anda berusaha mencari perhatian di hadapannya atau sekadar mengajaknya ngobrol berdua. Muncul rasa tidak sabar untuk segera memilikinya.
Ketidaksabaran ini terjadi karena adanya hormon adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini mempengaruhi kondisi mental Anda dan membuat Anda merasa tidak sabar. Itulah sebabnya, ketika Anda tertarik pada seseorang, Anda cenderung tidak bisa tidur atau makan dengan nikmat. Keinginan Anda untuk mendapatkannya menuntut konsentrasi penuh dari pikiran Anda sehingga Anda tidak bisa berkonsentrasi pada hal lain.
Fase 3 Ikatan
Ini adalah fase terakhir yang harus Anda lalui. Setelah berjuang untuk merebut hatinya, Anda pun akhirnya berlabuh pada satu ikatan yang dinamakan cinta. Anda dan si dia setuju untuk menjalani sebuah hubungan yang melibatkan kontak fisik dan perasaan. Ikatan tersebut bisa berkembang dengan baik atau malah sebaliknya. Berhenti di tengah perjalanan. Semua tergantung pada setiap pasangan yang menjalaninya.
0 komentar:
Post a Comment